LAPORAN
PEMBUATAN
BOKHASI
DENGAN
PUPUK KANDANG
Disusun oleh:
Alfi
Maysaroh (01)
Dwi
Puji Lestari (09)
Khavid
Adi Saputra (16)
Nensi
Klorida (21)
Siami
Anita Sari (26)
XI
KI 2
SMK
N 1 PANJATAN
Alamat: Jln.
Cerme-Panjatan, Cerme, Panjatan, Kulon Progo 55655
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Atas
berkat dan rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk, rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Sehubungan
dengan penyusunan laporan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Hesti
Kurnianingsih,S.Si yang telah memberikan pengetahuan sekaligus guru pembimbing.
Namun
kami yakin bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan, baik dalam penyusunan maupun materi yang terdapat di
dalamnya. Untuk itu, saran maupun kritik yang bersifat membangun dari semua
pihak selalu kami nantikan dan akan kami terima dengan senang hati.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini berguna bagi para pembacanya, dan
akhirnya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Panjatan,
04 Februari 2012
Penyusun
BOKHASI
1. Pengertian Bokhasi
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter
aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam
padi.
Bokhasi yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk
proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara
yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran
hewan,
jamur, spora
jamur,
cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut
mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah
dapur
umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan
tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa
gergaji kayu,
ataupun kulit
gandum
dan batang jagung (Yusuf, 2000). Mikroorganisme
starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi, atau bakteri
fototrofik
yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan
mempercepat pembusukan materi organik.
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos
yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos
bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat.
Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan
sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke
alam.
2.
Fungsi
Pupuk Bokhasi.
Fungsi
dari pupuk bokhasi meliputi:
a. Menggemburkan
tanah sehingga mempermudah penggarapan berikutnya sekaligus mengembalikan
struktur tanah yang sudah rusak atau tanah yang sudah kritis.
b. Bisa
menyerap dan menyimpan air pada waktu musim kurang air.
c. Bisa
menghasilkan produksi yang berkualitas baik, sehingga meningkatkan nilai jual.
d. Pengadaan
bahan baku dilingkungan kita cukup mendukung, tinggal pengolahan dan sebagainya.
3.
Proses
Pembuatan Pupuk Bokhasi.
a. Alat
1) Timbangan
2) Serok
3) Ember
(2)
4) Pengaduk
5) Pisau
6) Botol
Aqua 1 L
7) Bagor
b. Bahan.
1) Pupuk
kandang 4 kg
2) Dedak 1 kg
3) Sekam 1 kg
4) Daun secukupnya
5) Gula 5 sdm
6) EM4 5 sdm
7) Air 5 L
c. Cara
pembuatan.
a. Membuat
larutan EM4 dengan perbandingan 5 sdm EM4, 5 L air dan 5 sdm gula.
b. Mengaduk
rata dan diamkan minimal 2 jam dan maksimal 2 hari.
c. Memperkecil
ukuran bahan organik minimal 1,5 cm hingga 2,5 cm.
d. Mencampur
dedak, sekam, kotoran ternak, dan bahan organik.
e. Menyiram
adonan dengan larutan EM4 secara perlahan dan merata, usahakan kandungan air
mencapai 30%.
f. Menuang
adonan ke ember.
g. Menutup
rapat dan diamkan selama 1 minggu.
h. Mengaduk
dan membalik dilakukan tiap 5 hari sekali.
Dokumentasi.
1.
Persiapan alat.
Serok Timbangan Ember
Bagor Pisau Botol
Agua 1 L
2. Persiapan
Bahan.
Daun kering EM4 Kotoran sapi
Air Gula merah Dedak
Sekam
3.
Proses Pembuatan
4.
Hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar